Minggu, 13 Maret 2011

JAGALAH ALLAH, PASTI ALLAH MENJAGAMU (PART III)


SPESIAL EDITION

Kemenangan Bersama Kesabaran
Nabi bersabda :
“Ketahuilah bahwasanya kemenangan itu bersama kesabaran”.
Hal ini dikuatkan oleh firman Allah ta’ala :
“Berapa banyak kelompok yang sedikit bisa mengalahkan kelompok yang
banyak dengan seizin Allah. Dan Allah bersama orang-orang yang bersabar”
(QS. Al-Baqarah : 249)
Dan firman-Nya :
“Jika ada diantara kalian seribu orang maka mereka akan mengalahkan 2000
(pasukan musuh) dengan seizin Allah. Dan Allah bersama orang-orang yang
bersabar” (QS. Al-Anfal : 66)
Sabar adalah perangai mulia
yang selalu dibutuhkan oleh seorang muslim
hingga dia dapat melaksanakan perintah Allah. Bencana yang ditimpakan
Allah kepada hamba-hamba-Nya juga membutuhkan kesabaran. Begitu pula
gangguan-gangguan danintangan-rintangan yang dihadapi oleh seorang
muslim dalam perjalanan dakwahnya memerlukan kesabaran. Meninggalkan
nafsu syahwat dan larangan-larangan Allah sangat membutuhkan kesabaran.
Karena hawa nafsu itu selalu menggoda manusia akan tetapi yang bisa
selamat hanyalah yang di jaga oleh Allah ta’ala. Menjaga keta’atan
kepada Allah membutuhkan kesabaran dan demikian juga dengan memerangi
musuh-musuh Allah sangat menbutuhkan kesabaran. Karena jihad didalamnya
banyak onak dan duri. Bersabar dalam menghadapi mereka merupakan sebab
kemenangan seperti yang di jelaskan oleh Rasulullah. Kemenangan yang
dijanjikan oleh Rasulullah ini mencakup 2 bentuk jihad, seperti yang
dikatakan oleh Ibnu Rajab :
“Kemenangan itu mencakup 2 bentuk jihad, Jihad melawan musuh yang
dhohir/nampak dan jihad melawan musuh yang batin/tidak nampak (yaitu
hawa nafsu). Barang siapa yang bersabar menghadapi keduanya maka dia
akan mendapat kemenangan dan pertolongan. Dan barang siapa yang tidak
bersabar menghadapi keduanya maka dia akan kalah dan menjadi tawanan
atau terbunuh.” 8 8. (Jami’ul Ulum wal Hikam 186)
Kelapangan Datang Setelah Kesempitan
Nabi bersabda :
“Sesungguhnya kelapangan datang setelah kesempitan.”
Musibah, fitnah, ujian dan cobaan kadang menghujani diri seorang muslim,
semakin lama terkadang semakin bertambah dan seolah-olah dunia terasa
sempit baginya. Maka kesedihan dan kesusahan pun menghimpitnya, tapi
apabila dia bersabar dan mengharapkan pahala Allah atas musibah tersebut
serta dia meyakini bahwa semua ini telah ditaqdirkan dan ditentukan oleh
Allah dan dia tidak putus asa akan pertolongan/rahmat Allah maka dia
akan mendapatkan pertolongan, pengampunan danahmat Allah. Dan akan
datang kelapangan padanya. Dan dibalik musibah itu sebenarnya banyak
sekali hikmah dan pelajaran yang bisa dipetiknya. Allah ta’ala berfirman
:
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu.
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan
(dengan macam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang
yang beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (QS. Al-Baqarah : 214).
Rasulullah pada waktu perang Ahzab ditimpa dan diuji dengan berbagai
macam ujian,asa takut, lapar, dingin dan kesulitan akan tetapi mereka
para sahabat bersama beliau selalu tegar menghadapi semua itu seperti
tegarnya gunung batu yang kokoh. Lalu datanglah pertolongan Allah.
Kemudahan Pasti Datang Setelah Kesulitan
Nabi bersabda :
“Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan.”
Hal ini juga tercantum dalam firman-Nya :
“Allah akan menjadikan kemudahan setelah kesulitan” (QS. Ath-Tholaq : 7)
Dan firman-Nya :
“Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan dan sesungguhnya setelah
kesulitan ada kemudahan” (QS. Asy-Syarhu : 5-6)
Sesungguhnya kesulitan, kesedihan, kesempitan dan musibah-musibah itu
akan menjadikan seorang muslim suci dan bersih dari kotoran-kotoran
(dosa dan noda) dan akan menjadikan hatinya selalu bergantung kepada
Allah dan semakin bertambah ketergantungan ini seiring dahsyatnya
musibah dan cobaan. Seorang Muslim akan selalu merendahkan dirinya
kepada Allah dengan niat yang ikhlas. Dan inilah sebab dihilangkannya
kesulitan. Diriwayatkan bahwa Imam Syafi’i pernah mengatakan :
Bersabarlah, karena kelapangan itu akan datang secepatnya
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala perkaranya maka dia
akan bahagia
Barangsiapa yang selalu menyerahkan diri kepada Allah maka dia tidak
akan ditimpa bencana
Dan barangsiapa yang mengharap kepada Allah dia akan mendapatkan
harapannya
Di dalam hadits di atas Rasulullah menekankan bahwa kemudahan tidak akan
kekal abadi selama dia mau bersabar dan mengharap pahala serta yakin
bahwa semua itu telah ditaqdirkan oleh Allah ta’ala dan tidak ada tempat
untuk melarikan diri darinya, lalu diapun tetap istiqomah di atas
agama-Nya.
Pelajaran-Pelajaran Yang Bisa Diambil Dari Hadits
1. Diharapkan bagi seorang guru untuk memusatkan perhatian murid sebelum
dimulainya pelajaran. Hal ini diambil dari sabda beliau : “Wahai anak
kecil, aku ingin mengajarimu beberapa kata”
2. Anjuran untuk mendidik dan mengajari anak-anak ilmu agama
3. Anjuran untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dalam hal-hal
yang bermanfaat di dunia dan di akhirat. Sebagaimana Rasululllah
menggunakan kesempatan berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain
dengan memberikan wasiat berharga bagi Ibnu Abbas a yang membonceng di
belakang beliau.
4. Anjuran untuk bersifat jantan dan berani tapi dengan memakai akal
pikiran dan mengerahkan daya upaya. Barangsiapa yang meyakini bahwa
madharat dan manfaat itu hanya di tangan Allah dan bahwasanya yang
menimpa dirinya dari manfaat dan madharat itu dari taqdir Allah maka hal
ini semua akan menjadikannya gagah berani.
Maraji’:
Qowaaid Wa Fawaid Minal Arbain An-Nawawiyah oleh Nadzim Muhammad
Sulthon, hal. 169-178.

KUNJUNGI JUGA
===>PART II<===
===>PART I<===
 

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar